Temüjin

Setelah perang dingin berakhir, peran Genghis Khan sebagai bapak Mongolia kembali terkenal. Dibawah penguasa Soviet, orang-orang Mongol bahkan dilarang menyebut nama Genghis Khan keras-keras. Sekarang, orang-orang mongol sudah bisa berziarah ke makam Genghis Khan yang telah di temukan. Begitu banyak produk-produk atau temuan-temuan yang dikait-kaitkan dengan nama Genghis Khan muncul ke permukaan akhir-akhir ini sehingga pemerintah Mongolia mempertimbangkan untuk menghakciptakan nama “Genghis Khan” untuk melindungi Integritas nama Genghis kan sebagai bapak Mongolia.

Genghis Khan dilahirkan dengan nama Temüjin sekitar tahun 1162 dan 1167, anak sulung Yesügei, ketua suku Kiyad (Kiyan). Sedangkan nama keluarga dari Yesügei adalah Borjigin (Borjigid). Temujin dinamakan seperti nama ketua musuh yang ditewaskan ayahnya.

Temujin lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen. Ibu Temujin, Holun, berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka berpindah-pindah layaknya seperti penduduk Turki di Asia Tengah. Saat Berumur 9 tahun, Temujin dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan jodohkan kepada Borte, putri dari suku Onggirat.

Karena namanya kembali populer, mengakibatkan banyak orang penasaran tentang Genghis Khan. Apakah dia orang yang tidak beradab dan haus darah, atau jujur dan adil?
Meskipun pemerintahannya tidak meninggalkan artefak yang nyata, seperti bangunan-bangunan ataupun benda-benda seni, apakah Genghis Khan seorang yang pintar berdiplomasi, toleransi dalam beragama, memberi hak yang sama kepada wanita? Dan bagaimana dengan cerita-cerita berdarah yang dikaitkan dengan nama Genghis Khan?

genghis-khan-murder-1

Mungkin tidak ada tokoh lainnya yang bisa menandingi Genghis Khan dalam hal kematian yang disebabkan langsung olehnya. Satu dari banyak daftar perbuatannya yang paling mencengangkan adalah : Genghis Khan diceritakan telah membunuh 1,748,000 dalam satu jam….
Angka 1.748.000 sebenarnya adalah jumlah populasi disebuah kota di Persia yang dinamakan Nishapur.  Kota ini berlokasi di tempat yang sekarang bernama Iran adalah kota yang ramai pada masa Khan. Dan selama penjelajahannya ke wilayah barat, setelah berhasil menundukkan Cina, Nishapur menjadi salah satu target Khan berikutnya.
Genghis Khan yang berarti “Penguasa Dunia” diambil dari bahasa Altaic, bahasa asli Mongol. Biasanya, orang yang menyerah, dikenakan ampunan oleh Genghis Khan dan di biarkan hidup. Rakyat jelata banyak yang di biarkan hidup ketika penguasa mereka di hukum mati. Lain halnya bagi yang berani melawan.
genghis khan
Di Nishapur, menantu kesayang Khan, Toquchar, tewas oleh panah orang Nishapur. Mendengar hal ini Putri Khan sangat terpukul, dan memohon untuk setiap orang yang ada di Nishapur dibunuh.  Pasukan Khan yang dipimpin oleh anak bungsunya melakukan tugasnya yang keji. Wanita, anak-anak, bayi, dan bahkan anjing dan kucing semuanya dibunuh. Khawatir masih adanya orang yang masih hidup, diduga putri Khan meminta untuk setiap tubuh orang Nishapur di penggal kepalanya lalu tengkoraknya di kumpulkan membentuk piramid. Piramid yang terbuat dari tengkorak orang-orang Nishapura itu pun jadi dalam 10 hari.
Berapa banyak orang yang mati di Nishapur memang masih dipertanyakan jumlahnya secara tepat. Tidak ada bukti bahwa Genghis Khan ada di kota itu ketika peristiwa itu terjadi. Tidak jelas juga mengapa lagenda mengatakan peristiwa itu terjadi hanya dalam waktu satu jam. Dan kabar 1.75 juta orang mati dalam peristiwa itu juga masih buram. Bagaimanapun, banyak orang mati di tangan Genghis Khan atau anak buahnya. Genghis Khan meraih apa  yang ingin dia raih. Dan selama perjalanan dan seleranya terhadap wanita,  sebuah penelitian di tahun 2003 menemukan bahwa sebanyak 16 juta orang hidup sekarang atau sekitar 0,5 persen dari populasi global adalah keturunan dari Khan.
 
Genghis Khan yang sudah berumur tua dipaksa untuk memimpin pasukan untuk menghancurkan kerajaan Abbasiyah untuk kesekian kalinya, namun ketidak-cakapan para pasukan dan seringnya melakukan mabuk-mabukan memperlemah pasukan militernya. Ia meninggal dalam perjalanan karena terjatuh dari kuda dan dirahasiakan oleh panglima-panglima setianya sampai musuh berhasil ditaklukan. Kuburan Genghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain. Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogodai Khan. Alasan Genghis Khan menunjuk putra ketiganya untuk meneruskan tahta warisnya, disebabkan oleh keahlian yang dimiliki Ogodai Khan dalam bernegoisasi, memimpin negara dan sifatnya yang tidak sombong (tidak seperti kedua kakaknya yang sering bertempur satu sama lain).
 
Temujin adalah seorang remaja dari bangsa Mongol yang memiliki visi mempersatukan suku-suku Mongol yang terpecah belah dan saling bertikai. Dengan berbagai kualitas dan kelebihannya, pemuda berusia 20 tahun itu akhirnya berhasil mencapai cita-citanya dan bertransformasi menjadi seorang panglima perang terhebat di dunia, Genghis Khan.Dengan strategi perang yang cerdas, walaupun tidak dimungkiri “dibumbui” dengan kekejian, Genghis Khan melakukan penaklukan dan mendirikan kekaisaran darat dengan wilayah terluas di dunia pada awal abad ke-13. Dia hanya butuh waktu 20 tahun untuk menduduki dan menguasai wilayah yang setara dengan empat kali wilayah kekuasaan Alexander Agung dan dua kali daerah penaklukan Romawi.Genghis Khan mampu melakukannya dengan berbagai kelebihan dan karakter kepemimpinan alami yang dimilikinya. Yang menurut John Man, penulis buku ini, tidak dipunyai oleh para pemimpin modern, baik di bidang bisnis maupun pemerintahan.Kelebihan itu adalah kemampuan Genghis Khan terus mengembangkan kualitasnya untuk mencapai level yang lebih tinggi. Berdasarkan Peter Principle, seseorang akan terusmendapat promosi jabatan hingga dia mencapai tahap ketika dia ndak dapat dipromosikan lagi.

Lain halnya dengan Genghis Khan, di setiap jenjang peningkatan “karier”-nya, dia selalu belajar hal-hal baru. Kualitas inilah yang dianggap oleh lohn Man masih relevan dengan kepemimpinan kontemporer yang dituangkannya lewat 21 pelajaran kepemimpinan dari sang penakluk paling gemilang dalam sejarah.Ada enam dasar kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap pemimpin, tentunya ada di diri Genghis Khan. Pertama, visi yang jelas, kemudianmemilih orang yang tepat, lalu yang ketiga adalah mendelegasikan tugas kepada orang pilihan tadi, keempat adalah konsisten terhadap prinsip utama tetapi fleksibel pada hal-hal yang bukan prinsip utama, kelima adalah memberi penghargaan pada keberhasilan, namun, keenam, mengatasi kegagalan dengan cepat dan belajar dari kegagalan itu.

Ada kualitas kepemimpinan Genghis Khan yang ndak tercakup dalam enam prinsip dasar di atas, di antaranya adalah mau menerima kritik dan tidak menutupi kekurangannya. Penguasa yang lemah cenderung menutupi kekurangannya dengan mengklaim diri sebagai orang pandai.Namun pemimpin besar seperti Genghis Khan dapat mengakui kekurangannya dan tidak gengsi meminta bantuan kepada pihak lain untuk menutupi kekurangan itu. Genghis Khan dari bangsa pengembara buta huruf menggandeng orang bukan Mongol. Dia merekrut Tatar-Tonga dari bangsa Uighur yang sudah mengenal tulisan untuk menuliskan hukum dan mencatat sejarah kehidupan serta penaklukan yang dirangkum dalam Wie Secret History.

Genghis Khan juga tidak segan mengangkat rekan yang lebih pintar dan cerdas dibanding dirinya, contohnya Yelu Chucai dari bangsa Liao untuk mendampinginya. Tidak seperti pemimpin pemerintahan dan perusahaan saat ini yang menganggap orang terbaik dan berbakat bukan sebagai aset, tetapi lebih sebagai ancaman. Peresensi adlah Siti Khalifah K, Praktisi pendidikan dan penikmat buku.

Genghis Khan vs Ken Arok

 Cerita tentang Genghis Khan ternyata memiliki banyak sekali kemiripan dengan cerita tentang Ken Arok. Mereka hidup pada abad yang sama, meraih puncak kejayaan pada dekade yang sama, sama-sama merasa mendapat mandat dari langit, sama-sama mendirikan kerajaan besar, pernah hampir mati dikejar-kejar pasukan musuh waktu masih muda, istri/calon istrinya pernah diculik, dan punya anak pertama yang “bukan anaknya”.Genghis (atau Jenghis atau Chingis) adalah pendiri kekaisaran Mongol. Dialah salah satu penakluk terbesar dunia. Kekuasaannya membentang dari Samudra Pasifik hingga Laut Kaspia, empat kali lebih luas daripada pencapaian Iskandar Agung dan dua kali lipat luas kekaisaran Romawi.

Genghis Khan berhasil menaklukkan Khorazim (atau Khurasan) pada 1220-1221 Masehi. Di negeri muslim itu pasukan Genghis membantai jutaan orang. Seorang sejarawan Persia mencatat 50.000 orang anggota pasukan Mongol itu masing-masing membunuh rata-rata 24 orang di wilayah itu.

Sementara itu, Ken Arok adalah pendiri kerajaan Singasari, kerajaan terbesar di Indonesia pada akhir abad XIII. Dia mencapai puncak kejayaan ketika pada 1222 Masehi berhasil mengalahkan Raja Kertajaya Dhandhang Gendhis dari Kediri dalam perang di daerah Ganter.

Jadi, puncak pencapaian Genghis Khan dan Ken Arok dalam hal menaklukkan wilayah yang sebelumnya dikuasai orang lain praktis hampir bersamaan.

Genghis dan Ken Arok sama-sama pernah hampir mati dikejar-kejar pasukan musuh. Pada tahun 1181, Genghis Khan yang masih berusia 20-an tahun itu sudah sempat tertangkap dan dikurung oleh klan Taychiut. Namun Genghis yang waktu kecil diberi nama Temujin itu berhasil melarikan diri.

Dalam pengejaran dia nyaris tertangkap kembali. Namun beberapa kali dia selamat dari ‘lubang jarum’. Salah satu yang paling dikenangnya adalah peristiwa pengejaran di bukit Burkhan Khaldun. Setelah berjaya sebagai penakluk dunia, bukit itu dikeramatkannya.

Sementara itu, Ken Arok muda yang masih merupakan penjahat, berhadapan dengan pasukan Tumapel-Kediri. Dalam keadaan kepepet, menurut cerita rakyat, Ken Arok berhasil menyelamatkan diri dengan cara terbang dari pohon siwalan menyeberangi sungai hanya dengan menggunakan pelepah daun tal/talas.

Berhasil selamat dari ancaman maut, serta keberuntungan dan kemenangan yang berturut-turut mereka alami, membuat keduanya merasa seperti mendapat mandat dari langit atau dewa.

Terkait dengan mandat dari langit, Genghis Khan digambarkan memiliki “api di matanya dan cahaya di wajahnya”. Dalam berbagai kesempatan penaklukan, Genghis juga menegaskan bahwa dirinya utusan langit. Kalau bukan utusan langit, bagaimana mungkin dirinya memperoleh pencapaian begitu luar biasa. Begitulah argumen yang sering dikatakan Genghis kepada raja dan penguasa yang berhasil ditaklukkan.

Adapun Ken Arok sering digambarkan sebagai anak Dewa Brahma (kebetulan asal usul keluarganya tidak jelas. Ibunya jelas, namun ayahnya tidak jelas). Cerita-cerita silat bahkan menggambarkan ketika marah dahi Ken Arok memancarkan sinar merah tanda dirinya dinaungi oleh Dewa Brahma.

Mengenai istri yang diculik dan ‘anak orang lain’ juga ada kesamaan. Genghis Khan menikah dengan Borte. Ketika itu posisi Genghis Khan belumlah kuat. Borte, istri pertama Genghis Khan, diculik oleh klan Merkit. Ini sebenarnya adalah tindakan balasan karena ayah Genghis, Yusigei, menculik ibu Genghis, Hoelun, dari suku Merkit.

Setelah melalui operasi militer besar-besaran, dengan mengajak klan lain, Borte bisa direbut kembali. Namun operasi militer ini memakan waktu lama, dan menyisakan masalah, terutama menyangkut siapa ayah dari anak pertama Borte, Jochi. Adik-adik Jochi sering menghinanya sebagai ‘keturunan Merkit’ atau ‘anak jadah’. Meski begitu, Genghis Khan tetap memperlakukan Jochi seperti anaknya sendiri. Kelak Jochi tewas dalam salah satu pertempuran, justru ketika Genghis Khan masih hidup.

Adapun istri pertama Ken Arok adalah Ken Dedes. Sebelum menjadi istri Ken Arok, Ken Dedes adalah istri Tunggul Ametung, akuwu di Tumapel. Ketika hendak menikahi Ken Dedes, Tunggul Ametung menculik gadis itu dari rumah ayahnya di Panawijen. Tunggul Ametung konon dikutuk untuk mati ditusuk keris. Kelak Ken Aroklah yang membunuh Tunggul Ametung dengan keris sekaligus merebut tahta Tumapel dan memperistri Ken Dedes.

Ketika diperistri Ken Arok, Ken Dedes sudah mengandung anak Tunggul Ametung. Bayinya diberi nama Anusapati. Dialah yang nantinya membunuh Ken Arok dan menggantikan posisinya sebagai raja Singasari.

Beberapa dekade setelah Genghis dan Arok, cicit Ken Dedes dari Anusapati bernama Kertanegara bermusuhan dengan cucu Borte bernama Kubilai Khan. Kubilai Khan mengirimkan utusan untuk menaklukkan Jawa namun utusan itu justru disakiti dan dihina oleh Kertanegara.

Cicit Ken Dedes lainnya (lewat Mahisa Wongateleng, adik Anusapati) yakni Wijaya, justru memanfaatkan kedatangan tentara Mongol untuk mengalahkan lawannya dan mendirikan kerajaan Majapahit. Wijaya yang berhasil mengusir pasukan Mongol adalah keturunan dari Ken Arok dan Ken Dedes.

Kekaisaran Mongol yang dirintis Genghis Khan mulai runtuh dan kocar-kacir sepeninggal cucunya, Kubilai Khan. Hanya diperlukan empat kaisar untuk duduk di sana (Genghis, Ogedei anak Genghis, Monkhe cucu Genghis, dan Kubilai cucu Genghis sekaligus adik Monkhe) untuk berdiri lalu tercerai berai.

Kerajaan Singasari juga hanya melalui lima raja dalam empat generasi (Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Ranggawuni, serta Kertanegara) untuk runtuh.

Ah, alangkah banyaknya kemiripan di antara mereka itu.(Setyardi Widodo)

Gambar: salah satu cover buku cerita silat Pelangi di Langit Singasari karya SH Mintardja yang menggambarkan dahi Ken Arok memancarkan warna merah.

Genghis Khan vs Alexander Agung

Memcoba membandingkan Genghis Khan dengan Alexander Agung yang disebut-sebut mempunyai kekuasaan seperti Genghis Khan, tidak tahu kenapa . Mungkin juga karena caranya memimpin, ataupun penaklukannya terhadap wilayah lain. Walaupun Genghis Khan terlihat sangat kejam,

                                                         Genghis Khan vs Alexander Agung

siapa lebih hebat? dua2nya memperluas wilayah kekuasaannya dgn menakjubkan.
Dari semua pemimpin di dunia, mereka adalah salah satu pemimpin yang sangat hebat. Walau pun Alexander Agung disebut-sebut mempunyai kekuasaan yang kalah luas jika dibandingkan Genghis Khan, namun Alexander Agung patut kita sandingkan dengan Genghis Khan.

Leave a comment